SINGO ULUNG
Tari tradisional
[2]
ini diciptakan oleh seorang pemuda brewok dengan pakaian kusam bernama
Kiai Singo Wulu yang dihormati karena kesaktiannya sekitar 400 tahun
yang lalu. Kiai Singo adalah nama orang yang datang dari Ponorogo yang
merupakan masih keturuan dari kerabat bupati Ponorogo Batoro Katong.
TARI TOPENG KONAH
Sebagai daerah dengan sejarah panjang, Bondowoso memiliki banyak tradisi
kesenian. Termasuk di antaranya tari-tarian tradisional. Salah satu
yang kini gencar diperkenalkan adalah tari Topeng Kona. Sebuah tarian
khas dimana sang penari menggunakan topeng berwarna putih serta dominasi
warna merah pada kostumnya.
FESTIVAL MUHARRAM
Dengan musik pengiring utama yaitu alat musik petik gambus dan beberapa
buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas, gebyar Zafin di
pendopo Kabupaten berlangsung meriah. Tarian tradisional yang edukatif
dan sekaligus menghibur ini digunakan sebagai media dakwah Islamiyah
melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan untuk sajian
memperingati tahun baru Islam
FASHION ON THE STREET
Dalam upaya untuk mengembangkan bakat, minat, dan
kreatifitas generasi muda sebagai penerus bangsa, maka Dinas Pariwisata
Pemuda Olahraga dan Perhubungan Kabupaten Bondowoso mengadakan suatu
acara yang dapat menampung bakat dan kreatifitas mereka, dengan
menggelar "Fashion On The Street - Batik Bondowoso Muslim Karnival".
DRUMBAND
Bondowoso - Sebanyak kurang lebih 50 unit drum band se-Kabupaten
Bondowoso unjuk gelar dalam perhelatan tahunan yang
diadakan PDBI Kabupaten Bondowoso. Acara yang
diselenggarakan bersamaan dengan rangkaian acara peringatan HUT
Kemerdekaan RI.
GRAK JALAN UNIK
Lomba gerak jalan kostum unik dalam rangka memperingati hari ibu di Bondowoso, Kegiatan ini tidak hanya mengingatkan peran seorang ibu, tetapi juga
diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk tetap menjaga keseimbangan
alam dan lingkungan, mengingat bahan untuk kostum gerak jalan ini 80%nya
adalah barang bekas yang tidak terpakai, seperti botol minuman plastik,
bungkus deterjen, tutup botol minuman, bungkus permen, hingga koran
bekas.
MOBIL HIAS
Berbagai macam mobil hias dipamerkan dalam pagelaran kali ini. Ada yang
berbentuk bendungan, kereta api, naga, kereta kencana, patung kuda
terbang, yang kesemuanya membuat seluruh elemen masyarakat yang
menyaksikan pawai mobil hias terkesima dibuatnya. Selain
menampilkan keindahan mobil hias, pawai yang diikuti oleh 54 peserta
yang terdiri dari unsur, satuan kerja perangkat daerah (SKPD)Bondowoso,
sekolah, lembaga dan institusi yang ada di kabupaten Bondowoso,
perbankan serta umum. Pawai ini juga menyampaikan visi-misi, motto dan
prestasi yang telah dicapai oleh masing-masing peserta.
PAWAI BUDAYA
Memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Bondowoso (HARJABO) sekaligus Kemerdekaan RI, digelar PAWAI BUDAYA yang mengangkat seni budaya
asli yang berkembang di masyarakat Kabupaten Bondowoso.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar